TeoriPerkembangan Bahasa Anak Usia Dini (PAUD) Menurut Para Ahli. Bahasa merupakan bagian penting dalam kehidupan. Dengan adanya bahasa, satu individu dengan individu lain akan saling terhubungkan melalui proses berbahasa. Badudu (1989) mendefiniskan bahasa sebagai alat penghubung atau komunikasi antar anggota masyarakat yang terdiri dari
Pengertian PAUD secara filosofi adalah upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak usia dini untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga mereka mempunyai kesiapan memasuki pendidikan selanjutnya dengan upaya pemberian rangsangan pendidikan. PAUD/Pendidikan Anak Usia Dini merupakan bagian dari pendidikan seumur hidup sebagai sebuah konsep yang dipopulerkan oleh UNESCO dalam istilah "Life long Education". Pendidikan Anak Usia Dini PAUD adalah pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memfalisitasi pertumbuhan serta perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan pada pengembangan seluruh aspek perkembangan anak Pengertian PAUD Berdasarkan Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini AdalahSuatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhandan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut Dalam agama islam disampaikan bahwa "Seorang anak dilahirkan dalam keadaan suci fitrah, orang tua merekalah yang membuat anak tersebut menjadi Nasrani,Yahudi atau Majusi, maka untuk meningkatkan potensi kebaikan anak harus dilakukan sejak usia dini. Pengertian PAUD secara etimologi Pemahaman PUD secara etimologi pendidikan paedagagie, paedagagie berasal dari bahasa yunani yang tersusun dari kata pais artinya anak, dan again yang artinya membimbing, dengan demikian paedagagie adalah bimbingan yang diberikan kepada anak. Dalam bahasa arab pendidikan di istilahkan dengan kata tarbiyat yang memiliki banyak makna diantaranya yaitu Al-ghadzadza memberi makan atau memlihara Nammaha wa zadaha mengembangkan dan menambahkan Atamma wa ashlaka menyempurnakan dan membereskan Allawatuhu meninggikan Sementara itu dalam bahasa inggis pendidikan di istilahkan dengan kata education yang mempunyai persamaan kata dengan process of teaching, training, and learning yang berarti proses pengajaran, latihan dan pembelajaran. Upaya dalam Pendidikan Anak Usia Dini PAUD PAUD adalah suatu proses pembinaan tumbuh kembang anak usia lahir hingga 6 tahun secara menyeluruh, yang meliputi aspek fisik serta non fisik, dengan memberikan rangsangan bagi perkembangan jasmani, rohani moral,spiritual, akal pikiran, motorik, emosional dan sosial yang tepat agar anakdapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Upaya yang dapat dilakukan dalam Pendidikan Anak Usia Dini mencakup diantaranya yaitu stimulasi intelektual pemeliharaan kesehatan pemberian nutrisi memberikan kesempatan yang luas untuk mengekplorasi dan belajar secara aktif Karakteristik pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini PAUD Berdasarkan karakteristiknya pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini terbagi dalam beberapa tahapan, diantaranya yaitu Masa bayi lahir sampai 12 dua belas bulan Masa toddler yaitu usia 1 sampai 3 tahun Masa pra sekolah yaitu usia 3 sampai 6 tahun Masa kelas awal SD sekolah dasar usia 6 sampai 8 tahun Pertumbuhan serta perkembangan anak usia dini perlu adanya pengarahan dan peletakan dasar-dasar yang tepat bagi pertumbuhan serta perkembangan manusia seutuhnya yang mencakup pertumbuhan dan perkembangan daya fisik, daya fikir, daya cipta, sosial emosional, bahasa dan komunikasi yang seimbang sebagai dasar pembentukan pribadi yang utuh pada pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini. Perlakuan terhadap anak usia dini diyakini mempunyai efek kumulatif yang akan terbawa dan berpengaruh terhadap fisik dan mental anak dalam kehidupannya, sehingga perkembangan dan pertumbuhan anak usia dini perlu diarahkan dengan baik. Seorang anak yang mendapat layanan Pendidikan Anak Usia Dini PUD dengan baik sejak usia dini memiliki harapan lebih besar untuk meraih kesuksesan masa depan, begitu pula sebaliknya anak yang tidak mendapat pendidikan sejak usia dini layanan pendidikan yang memadai membutuh perjuangan yang cukup berat untuk mengembangkan kehidupan selanjutnya. Filosofi PAUD Pendidikan Anak Usia Dini Dalam pemahaman filosofi PAUD terdapat beberapa pemikiran mengenai pendidikan anak usia dini yang melahirkan filosofi PAUD Pendidikan Anak Usia Dinitokoh-tokoh tersebut diantaranya 1. PAUD dalam filosofi Islam Nabi Muhammad SAW merupakan Pemikir utama dalam Pendidikan Anak Usia Dini Beliau adalah tokoh pendidikan yang menganjurkan pendidikan harus dimulai sejak kecil, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW "Utlubul 'ilma minal mahdi illal lahdi" yang artinya Tuntutlah ilmu dari ayunan sampai ke liang lahat. Dalam Hadits tersebut merupakan petunjuk yang tegas tentang pendidikan yang ditekankan sejak usia dini, bahwa pendidikan merupakan kontinuitas yang dimulai sejak anak masih dalam gendongan orang tua sampai meninggal dunia, hadits Nabi Muhammad SAW tersebut memberikan makna bahwa pendidikan itu sangat penting dan tidak ada kata berhenti untuk belajar menuntut ilmu. 2. Filosofi PAUD menurut Ki Hajar Dewantara Ki Hajar Dewantara mengemukakan pendapatnya bahwa anak-anak adalah mahluk hidup yang memiliki kodratnya masing-masing. kaum pendidik hanya membantu menuntun kodratnya anak tersebut, apabila anak memiliki kodrat yang tidak baik, maka tugas pendidik untuk membantunya menjadi baik. jika anak sudah memiliki kodrat yang baik, akan ia akan lebih baik lagi jika dibantu melalui pendidikan. Kodrat dan lingkungan merupakan konvergensi yang saling berkaitan dan mempengaruhi satu dengan yang lainnya, untuk rentang usia dalam pendidikan dibagi menjadi 3 tiga0 masa diantaranya yaitu Masa kanak-kanakkinderperiod usia 1 sampai 7 Tahun cara mendidik untuk masa kanak-kanak adalah dengan memberi contoh dan pembiasaan Masa pertumbuhan jiwa dan pikiran Usia usia 7 sampai 14 Tahun cara mendidik untuk pertumbuhan jiwa dan pikiran dengan cara pengajaran dan perintah/hukuman/paksaan Masa sosial period terbentuknya budi pekerti usia 14 sampai 21 Tahun cara mendidik untuk masa sosial period dengan cara laku dan pengalaman lahir dan batin Demikian tentang Pengertian PAUD Secara Filosofi dan Menurut Para Ahli Pengertian PAUD Secara Filosofi dan Menurut Para Ahli Fisolofi Pendidikan Anak, semoga bermanfaat dapat dijadikan acuan dalam memberikan pendidikan PAUD Pendidikan Anak Usia Dini
Halhal berikut ini adalah hal yang harus diperhatikan dalam pendidikan anak usia dini menurut para ahli. 1. Memenuhi Kebutuhan Dasar Anak. Menurut ilmuwan psikologi, Maslow, seorang anak dapat mencapai potensi yang optimal apabila kebutuhan dasarnya telah terpenuhi. Kebutuhan dasar ini salah satunya adalah rasa aman dan kebutuhan fisiologis.
Maria Montessori hidup sekitar tahun 1870-1952. Ia adalah seorang dokter dan ahli tentang manusia yang berasal dari Italia. Pemikiran-pemikiran serta metode yang dikembangkannya masih populer di seluruh dunia. Pandangan Montessori tentang anak tidak terlepas dari pengaruh pemikiran ahli yang lain yaitu Rousseau dan Pestalozzi yang menekankan pada pentingnya kondisi lingkungan yang bebas dan Maria Montessori 1870-195211 penuh kasih agar potensi yang dimiliki anak dapat berkembang secara optimal. Baca Juga Pandangan Pestalozzi terhadap PAUD Pandangan Montessori terhadap Perkembangan AnakImplementasi Pandangan Maria Montessori Pandangan Montessori terhadap Perkembangan Anak Montessori memandang perkembangan anak usia prasekolah/TK sebagai suatu proses yang berkesinambungan. Ia memahami bahwa pendidikan merupakan aktivitas diri yang mengarah pada pembentukan disiplin pribadi, kemandirian dan pengarahan diri. Menurut Montessori, persepsi anak tentang dunia merupakan dasar dari ilmu pengetahuan. Untuk itu ia merancang sejumlah materi yang memungkinkan indera seorang anak dikembangkan. Dengan menggunakan materi untuk mengoreksi diri, anak menjadi sadar terhadap berbagai macam rangsangan yang kemudian disusun dalam pikirannya. Montessori mengembangkan alat-alat belajar yang memungkinkan anak untuk mengeksplorasi lingkungan. Pendidikan Montessori juga mencakup pendidikan jasmani, berkebun dan belajar tentang alam. Montessori beranggapan bahwa pendidikan merupakan suatu upaya untuk membantu perkembangan anak secara menyeluruh dan bukan sekedar mengajar. Spirit atau nilai-nilai dasar kemanusiaan itu berkembang melalui interaksi antara anak dengan lingkungannya. Montessori meyakini bahwa ketika dilahirkan, anak secara bawaan sudah memiliki pola perkembangan psikis atau jiwa. Pola ini tidak dapat teramati sejak lahir. Tetapi sejalan dengan proses perkembangan yang dilaluinya maka akan dapat teramati. Anak memiliki motif atau dorongan yang kuat ke arah pembentukan jiwanya sendiri self construction sehingga secara spontan akan berusaha untuk membentuk dirinya melalui pemahaman terhadap lingkungannya. Montessori menyatakan bahwa dalam perkembangan anak terdapat masa peka, suatu masa yang ditandai dengan begitu tertariknya anak terhadap suatu objek atau karakteristik tertentu serta cenderung mengabaikan objek yang lainnya. Pada masa tersebut anak memiliki kebutuhan dalam jiwanya yang secara spontan meminta kepuasan. Masa peka ini tidak bisa dipastikan kapan timbulnya pada diri seorang anak, karena bersifat spontan dan tanpa paksaan. Setiap anak12 memiliki masa peka yang berbeda. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa jika masa peka tersebut tidak dipergunakan secara optimal maka tidak akan ada lagi kesempatan bagi anak untuk mendapatkan masa pekanya kembali. Tetapi meskipun demikian, guru dapat memprediksi atau memperkirakan timbulnya masa peka pada seorang anak dengan melihat minat anak pada saat itu. Implementasi Pandangan Maria Montessori Berkaitan dengan hal tersebut maka tugas seorang guru adalah mengamati dengan teliti perkembangan setiap muridnya yang berhubungan dengan masa pekanya. Kemudian guru dapat memberikan stimulasi atau rangsangan yang dapat membantu berkembangnya masa peka anak sesuai dengan fungsinya. Anak memiliki kemampuan untuk membangun sendiri pengetahuannya, dan hal tersebut dilakukan oleh anak mulai dari awal sekali. Gejala psikis atau kejiwaan yang memungkinkan anak membangun pengetahuannya sendiri dikenal dengan istilah jiwa penyerap absorbent mind. Dengan gejala psikis/kejiwaan tersebut anak dapat melakukan penyerapan secara tidak sadar terhadap lingkungannya, kemudian menggabungkannya dalam kehidupan psikis/jiwanya. Seiring dengan perkembangannya, maka proses penyerapan tersebut akan berangsur disadari. Telah dibaca sebanyak 9,818
KbVXIL.